Don't Show Again Yes, I would!

Galungan Dan Kuningan

Galungan Dan Kuningan – Tanggal 19 Februari adalah hari bagi umat Hindu untuk merayakan kemenangan kebaikan (dharma) atas kejahatan (adharma) dan mengungkapkan rasa syukur atas nikmat Tuhan. Makna Galungan dalam pelepasan Sunarigama dijelaskan sebagai berikut:

. Oleh karena itu, inti dari garungan adalah menggabungkan energi spiritual untuk menjernihkan pikiran dan penghentian. Kesatuan spiritual dan kejernihan pikiran adalah jalan dharma batin. Pada saat yang sama, semua idep byaparaning adalah semacam pelanggaran hukum. Dari perspektif pengusiran Sunarigama inilah kita menyimpulkan bahwa inti dari Galungan adalah merayakan kemenangan Dharma atas Dharma.

Galungan Dan Kuningan

Galungan Dan Kuningan

Hari raya Galungan telah melalui beberapa tahapan, salah satunya yang bernilai filosofis tinggi adalah Tumpek Wariga. Acara diadakan di Kliwon wuku Wariga di Saniscara (Sabtu). Tumpek Wariga atau dikenal juga dengan Tumpek Bubuh berlangsung 25 hari sebelum Galungan. Selama Tumpek Wariga, umat Hindu Bali merayakan tumbuh-tumbuhan yang berperan penting dalam kehidupan manusia dan alam semesta. Tanaman yang dirayu, selain menyatakan cinta, juga berharap agar lebih cepat berbuah.

Selamat Hari Raya Galungan Dan Kuningan

Seri lainnya, yaitu Penampahan. Sehari sebelum Penampahan jatuh pada Galungan, upah hari Selasa adalah Dungulan. Rupa atau penampilan berasal dari kata nampa yang berarti menerima. Artinya, sehari sebelumnya masyarakat harus bersiap-siap ke Kalongan. Penampahan ditandai dengan membuat penjor sebagai cara mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain membuat penjor, babi disembelih untuk mengiringi acara tersebut. Pembunuhan babi ini juga mengandung simbolisme membunuh semua nafsu hewani yang ada pada diri manusia.

Selain itu, Galungan dirayakan pada hari Rabu. Ini adalah hari kemenangan. Upacara dimulai pada pagi hari dengan doa bersama dari pura di dekat tempat tinggal mereka. Pada Hari Garungan, orang semakin melihat diri mereka sendiri, pada diri mereka sendiri, untuk selalu berbuat baik dalam hidup mereka.

Pada hari Sabtu, Kliwon Kuningan merayakan hari suci Kuningan. Orang menerjemahkannya dengan menambahkan tamiang, kolem dan endong. Tamiang merupakan simbol senjata Dewa Wisnu karena menyerupai cakra, Kolem merupakan simbol senjata Dewa Mahadewa, dan Endong merupakan simbol tas perbekalan yang digunakan oleh dewa dan leluhur dalam melawan Adharma. Artinya, manusia selalu memperkuat dirinya dengan keyakinan dan hal-hal yang baik.

Masih banyak rangkaian perayaan lainnya yang patut kita ketahui dan pelajari. Perbedaan keyakinan dan tradisi bukan berarti kita tidak peduli dan membenci saudara kita hari ini, umat Hindu merayakan hari besar mereka, Galangan. Jadi jangan heran jika Anda membuka beberapa jejaring sosial, banyak yang akan mengungkapkan liburan itu kepada rekan, teman, dan kenalan Hindu mereka. Namun, beberapa pelawat persahabatan akan melihat pengucapan lain seperti “Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan”.

Hari Raya Galungan Dan Kuningan, Cara Umat Hindu Merayakan Cinta Kasih Tuhan

Mengapa kedua hari libur diucapkan dengan cepat? Nah, bagi para traveler yang bertanya-tanya, apa bedanya Hari Kalongan dengan Hari Kuningan yang dirayakan oleh umat Hindu? Nah, pertanyaan ini akan coba dijawab, untuk mengatasi rasa ingin tahu yang ditanamkan dalam pikiran.

Dikutip dari Travel.kompas.com, hari raya Galungan dan Kuningan memang berbeda. Menurut I Gede Pinata, Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana Bali, festival Galungan yang jatuh pada 16 September dan berakhir pada 26 September itu dikenal dengan Hari Raya Kuningan. Ia juga mengatakan bahwa alangkah baiknya jika ucapan selamat dilakukan berbeda karena hari-harinya juga berbeda.

Meski tanggalnya berbeda, Galungan dan Kuningan tetap merupakan rangkaian acara Galungan yang berlangsung selama 10 hari. Perbedaan antara keduanya terletak pada semangat utamanya, Galungan adalah festival yang merayakan kedatangan dewa dan leluhur ke bumi dan bertemu dengan keturunannya. Kuningan, sementara itu, adalah festival yang diadakan setelah sepuluh hari raya Galungan, merayakan kembalinya para dewa dan leluhur ke surga setelah bertemu dengan keturunannya.

Galungan Dan Kuningan

Sebaliknya, acara dibuka oleh menteri dan ditutup oleh Lula. Perayaan Galungan lebih meriah dari Kuningan. Tak heran, banyak turis asing yang diperbolehkan masuk ke dalam pura karena diwajibkan untuk menyaksikan perayaan tersebut. Sedangkan umat Hindu di Bali dan tempat lain sering merayakan Kuningan. Terus? Apakah rasa penasaran traveler sudah terjawab?

Rayakan Hari Galungan 2020, Cari Tahu Perbedaannya Dengan Kuningan

Galungan kuningan, hari galungan dan kuningan, galungan and kuningan, gambar ucapan hari raya galungan dan kuningan, contoh karangan hari raya galungan dan kuningan, kartu ucapan galungan dan kuningan, kartu ucapan hari raya galungan dan kuningan, hari raya galungan dan kuningan, rahajeng galungan lan kuningan, selamat hari raya galungan dan kuningan, ucapan galungan dan kuningan, galungan lan kuningan

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *